Minggu, 06 Desember 2009

INSTALASI WINDOWS XP

Jika komputer (pc/laptop) anda menggunakan harddisk type SATA dan memilih untuk menginstal Operating System Windows XP, kemungkinan pada saat anda menginstall windows XP belum bisa mengenali Harddisk SATA tersebut, tetapi hardisk anda dapat dikenali oleh bios, jika hal ini terjadi maka anda harus menginjeksikan driver sata komputer anda ke dalam file windows installer. Biasanya file driver sata sudah ada dalam cd driver notebook/mainboard yang anda peroleh pada saat anda membeli komputer.(jika cd ini tidak ada mintalah ke penjual komputer anda).


Jika driver satanya tidak ada di cd tersebut, anda bisa mencari di situs pembuat komputer anda, Pada situs tersebut masuk ke tab driver, kemudian lakukan browse dan gunakan kata kunci sesuai spesifikasi komputer anda. Untuk notebook gunakan kode atau seri notebook anda :
misal: (laptop) Acer Travelmate 6291, (Pc) gunakan type dan seri mainboard misal : Gigabyte GA-P31-S3G

Keterangan: Dari pengalaman pribadi, beberapa komputer atau notebook sekarang ada yang tdk perlu melakukan injeksi driver sata, misalnya notebook acer type terbaru rata2 tdk membutuhkan driver sata, hanya perlu melakukan pengaturan interface hardisk pada bios, jika ingin menginstal windows XP maka ubah interface hardisk ke IDE, jika ingin instal windows vista ubah setting interface hardisk ke ACHI.

Setelah anda memperoleh driver sata komputer anda, yang anda perlu lakukan hanya melakukan injeksi driver sata tersebut





1. Langkah selanjutnya adalah memulai proses injeksi driver sata ke windows installer. Proses ini harus anda lakukan di komputer teman yang sudah aktif windowsnya.
Copy seluruh isi cd windows installer ke dalam hardisk, beri nama direktori misal:WinXPSP2
Kemudian jalankan program nlite


2. Klik Next


3. Klik Browse, arahkan ke direktori yang berisi file windows installer ( D:WinXPSP2)



4. Klik Next



5. Klik Next, maka akan muncul kotak
6. Klik Driver dan Bootable ISO hingga tombolnya berwarna hijau
(Driver : untuk mengintegrasikan driver misal driver sata ke dalam wiindows installer, anda juga bisa memasukkan driver yg lain)
(Bootable ISO agar windows installer yang anda buat bisa booting secara otomatis pada saat telah dicopy ke CD)
Klik tombol Next


7. Pilih Multiple driver folder jika drivernya lebih dari satu, jika hanya satu file saja pilih single driver


8. Cari file yang berisi driver sata komputer anda, setelah ketemu kilk OK


9. Klik Ok



10. Klik OK


11. Klik Yes pada kotak dialog "Do you want to start the process?"


12. Klik Next (Anda sudah berhasil mengintegrasikan driver sata ke windows installer), selanjutnya anda akan membuat file ISO atau langsung diburning ke CD blank


13. Sekarang anda bisa membuat dulu ISOnya, atau langsung memburning ke CD blank. Masukkan CD ke CD RW Drive kemudian tekan tombol Burn,
Selamat anda sudah mempunyai file master windows installer buatan sendiri.

14. Langkah selajutnya adalah kembali ke komputer pertama anda, jalankan komputer dan atur setting bios agar booting dimulai dari CD ROM.

15. Silahkan anda melakukan instalasi file windows installer dengan CD tadi, ikuti instrkusinya, pasti tidak akan minta driver sata lagi dan hardisk sata anda sudah dapat dikenali oleh Windows XP (jika belum dikenali berarti masih ada file driver sata yang belum anda injeksikan ke windows installer, silahkan lakukan kembali prosedur 1 s/d 12 untuk memperbaikinya)

SETTING BIOS

Ketika teknologi baru muncul dan bug tua ditemukan, para pembuat komputer sering menerbitkan versi BIOS yang telah diupdate yang dapat mengatasi problem dan meningkatkan kinerja. Periksa situs Web pembuat PC Anda mengenai update terbaru. Namun pertama-tama pastikan Anda memiliki nomor versi terbaru BIOS; biasanya muncul sekilas di monitor Anda tepat setelah Anda menyalakan sistem. (Tekan tombol Pause bila kilasannya terlalu cepat.)

Mengupdate BIOS mudah, tetapi Anda harus melakukannya dengan hati-hati. Biasanya Anda perlu menjalankan program kecil dari floppy disk saja. Namun bila terjadi masalah, Anda hanya bisa meratapi motherboard yang tidak bisa lagi Anda gunakan. Jadi pastikan bahwa sebelumnya Anda telah membaca semua instruksi di file readme BIOS update. Dan selalu lakukan persis seperti apa yang petunjuk-petunjuk itu katakan.

Jika BIOS adalah bawah sadar PC, maka utiliti Setup merupakan fondasi untuk membangun karakter PC. Utiliti tersebut memiliki setting user untuk mengontrol harddisk, memori, kartu-kartu grafis, power saving, port USB, dan hardware lain. Program tersebut biasanya disertakan dalam disk, tetapi sekarang sudah tersimpan dalam chip ROM yang sama dengan BIOS PC.

Untuk membuka Setup, cukup tekan tombol (atau kombinasi tombol) yang disarankan kepada Anda untuk dimasukkan ketika PC melakukan start up. Masing-masing pembuat BIOS menggunakan tombol yang berbeda — Delete, F1, atau F10. Di layar Anda seharusnya memperlihatkan tombol atau tombol-tombol mana yang perlu ditekan untuk Setup tepat setelah layar menampilkan angka versi BIOS. Jika tidak, periksa dokumentasi sistem Anda.

Karena utiliti Setup dibuat oleh pembuat BIOS dan berada dalam chip yang sama dengan BIOS, ini sering disebut utiliti BIOS Setup. Dan karena utiliti ini menyimpan settingnya di chip clock/calendar — chip complementary metal-oxide semiconductor, atau CMOS — maka sering pula disebut sebagai program Setup CMOS. (Chip CMOS memiliki batere sendiri untuk memelihara setting chip sekalipun PC dimatikan.)

Utiliti Setup memiliki setting hardware yang berlimpah, mulai dari yang terlihat nyata, seperti setting waktu di clock PC, sampai yang tidak kelihatan, seperti jumlah “wait states” yang mengkoordinasi aliran data antara RAM dan CPU.

Pertama, Jangan Merusak

Ketika bekerja dengan utiliti Setup PC, gunakan petunjuk praktis yang sama diajarkan pada awal bedah otak: Bila Anda tidak tahu apa yang dilakukan sesuatu, jangan berurusan dengannya. Kecerobohan mengubah wait state atau setting lainnya dapat menurunkan kinerja atau bahkan menyebabkan sistem mengalami crash.

Jika Anda mengira Anda telah tanpa sengaja mengubah setting ketika sedang bekerja dengan utiliti Setup, segera berhenti dan mulailah dari awal lagi. Semua utiliti Setup memiliki pilihan menu yang memungkinkan Anda keluar tanpa menyimpan perubahan. Anda mungkin melihat pula pilihan untuk mengembalikan setting ke nilai defaultnya. Abaikan opsi ini: Bila vendor PC Anda telah melakukan fine-tune terhadap sistem, setting default si pembuat BIOS mungkin membuatnya menjadi tidak optimal.

Backup setting-setting Anda sebelum membuat perubahan. Bila batere yang menghidupi chip clock/calendar mati, setting-setting Anda mati bersamanya. Bila utiliti Setup Anda mempunyai opsi backup, gunakanlah. Jika tidak, catat setting di kertas — atau tekan key Print Screen untuk masing-masing layar di utiliti tersebut (tetapi ini tidak selalu berfungsi).

Apa yang Dicari

Sebelum mulai, baca sampai selesai user manual yang menyertai PC atau motherboard. Banyak manual menawarkan penjelasan singkat masing-masing setting. Setting bervariasi menurut manufaktur dan model, namun Anda seharusnya menemukan ini di hampir semua PC:

Optimalisasi dan kompatibilitas setting: Utiliti Setup sering berisi setting-setting untuk kinerja hardware. Kadang-kadang ini tidak diatur secara optimal di pabrik, utamanya pada PC yang dibuat berdasar pesanan atau generik. Scan seluruh program Setup. Setting modus AGP dan setting DMA merupakan kandidat utama untuk dioptimalisasi. Setting-setting ini juga berguna untuk troubleshooting hardware yang baru diinstall: Menonaktifkan atau menurunkan setting yang diberikan bisa memicu ketidak-kompatibelan kartu grafis, CD-ROM drive, atau peranti lain yang terjadi sebelumnya.

Setting harddisk: Anda akan menemukan tabel, biasanya pada halaman kedua atau Advanced dan dengan judul “IDE”, yang mendaftar semua parameter konfigurasi untuk EIDE harddisk yang secara langsung terkoneksi ke motherboard. (SCSI harddisk dan EIDE harddisk yang tidak punya kartu ekspansi akan menjalankan program konfigurasinya sendiri.) Sementara kebanyakan PC yang dibuat selama beberapa tahun terakhir dapat dengan mulus mendeteksi dan mengkonfigurasi harddisk baru, sebagian memerlukan instalasi manual. Baca your dokumentasi disk baru Anda mengenai prosedur tersebut dan gunakan opsi-opsi on-screen untuk membuat perubahan di tabel ini.

Floppy disk: Opsi ini memungkinkan Anda menyetel tipe floppy drive (3,5 inci, 1,44MB, sebagai contoh) yang telah Anda tetapkan sebagai drive A: atau B: Anda. Ini merupakan setting yang perlu diperiksa jika Anda mengalami problem floppy-drive. Sebagian utiliti Setup mempunyai setting sekuriti `Floppy Read only` tersendiri yang mencegah data Anda dituliskan ke floppy disk dan dihapus dari PC.

Urutan booting: Setting ini menentukan mana yang pertama kali dilihat PC ketika instruksi boot-up. Contoh: `A: kemudian C:`, `C: kemudian A:`, atau `C:, Zip drive`. Untuk booting dari CD-ROM drive, Zip, atau LS-120, Anda sepertinya harus mengubah setting ini.

Proteksi password: Bila ini diaktifkan, BIOS akan menanyakan password sebelum booting up. Sangat berhati-hatilah dengan yang satu ini: Bila melupakan password, Anda terpaksa mereset jumper motherboard atau mencopot batere CMOS, yang akan menyebabkan Anda kehilangan semua setting, atau Anda bahkan harus membeli motherboard baru.

Setting IRQ: Bila Anda butuh setting IRQ ekstra untuk hardware baru, Anda perlu membebaskan satu IRQ dengan menonaktifkan feature yang tidak digunakan, seperti port serial, port paralel, atau port USB.

Setting port paralel: Pilih modus yang paling cocok untuk hardware. Modus ECP atau EPP dapat sangat mempercepat printer dan peranti lain.

Kipas RPM dan temperatur CPU: Dua parameter kritis ini sebaiknya dicentang secara periodik untuk memastikan mereka berfungsi dengan benar.

Bantuan Hardware Offline
Internet sangat bagus untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hardware, tetapi menyelidiki situs-situs Web untuk mendapatkan nasihat yang bisa dipercaya cukup menghabiskan waktu. Kadangkala cara tercepat untuk mendapat jawaban adalah cara gaya kuno: dengan buku referensi yang baik. Di bawah ini adalah dua yang terbaik.

Upgrading and Repairing PCs ( www.upgradingandrepairingpcs.com) karya Scott Mueller (US$ 60) merupakan buku klasik yang mencakup segala sesuatu yang Anda butuhkan tentang PC dan hal-hal yang mungkin Anda tidak ketahui. Bila Anda mencari referensi menyeluruh, keluasan dan kedalaman judul ini belum terkalahkan ( www.quepublishing.com).

PC Hardware in a Nutshell ( www.oreilly.com/catalog/pchardnut2) oleh Barbara Fritchman Thompson dan Robert Bruce Thompson (US$ 40) merupakan panduan praktis yang bagus untuk membeli dan menggunakan PC. Dimuati dengan nasehat bergaya ringkas yang secara jelas memberikan informasi yang Anda perlukan, tanpa Anda harus mencari-carinya (www.oreilly.com).

Drive Kotor

Benah-benah di akhir minggu meninggalkan lapisan debu yang menutupi seluruh kantor, dan Anda kuaatir CD-RW drive Anda mungkin kotor. Bagaimana sebaiknya membersihkannya?

Mungkin sebaiknya tidak. Gosokan paling halus sekalipun dapat menghambat laser sensitif pada drive, jadi bila tidak rusak, jangan bersihkan. Bila kinerja menurun, atau bila drive Anda tidak mampu membaca medianya, coba beberapa semprotan yang diarahkan dengan baik dari kaleng semprotan udara — tersedia dengan harga kurang dari US$ 10 di toko-toko komputer. Pastikan menggunakan sedotan plastik yang menyertai kaleng. Dan jaga agar menyemprot pelan-pelan; desakan semprotan yang berlebihan dapat menyebabkan kondensasi yang menumpuk uap lembab pada interior drive. Sebelum menggunakan kit pembersih CD-RW seperti US$ 15 Drive Guardian buatan Kensington ( www.kensington.com/html/1080.html), carilah rekomendasi dari pembuat drive; sebagian merekomendasikannya, tetapi yang lainnya tidak.

Menghentikan Program Tua

Beberapa program software yang benar-benar tua hanya tidak sanggup berfungsi pada PC kecepatan tinggi sekarang ini. Jika Anda memiliki program kuno yang mengunci atau memunculkan pesan error setiap kali Anda hendak menjalankannya, cobalah CPUKiller; utiliti gratis dan mudah digunakan, yang memungkinkan Anda memperlambat PC sesedikit atau sebanyak Anda inginkan.

Senin, 12 Oktober 2009

Pengenalan Komputer

Kita adalah makhluk sosial, sehingga kita butuh berkomunikasi dengan orang lain karena membutuhkan informasi. Sejak jaman nenek moyang, berbagai cara digunakan untuk menyampaikan suatu informasi, misalnya lukisan di gua-gua dan suku indian yang menggunakan kepulan asap. Sejak telepon ditemukan oleh Alexander Graham Bell di tahun 1903, komunikasi menjadi tidaklah sulit.
Komputer bekerja berdasarkan syarat-syarat berikut ini:
Komputer dapat bekerja dan melaksanakan tugasnya jika ada data dan proses pengolahan (biasanya disebut program)
Proses pengolahan datanya berdasarkan prinsip IPO:
Komputer akan melaksanakan tugasnya bila ada data yang akan dioleh (input) disertai adanya program yang telah dirancang untuk mengolah data tersebut (proses) dan akhirnya memberikan hasil pemrosesan yang diinginkan yang disebut keluaran (output)
Pada intinya, pada sebuah komputer hanya terdapat dua komponen utama, yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Hardware merujuk pada bagian-bagian komputer yang berupa perangkat-perangkat yang terlihat secara fisik yang bisa dipegang. Hardware sebuah komputer dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu
CPU (Central Processing Unit), yang merupakan “otak” dari komputer.
Memori, yang memungkinkan komputer menyimpan data dan perintah sementara.
Media penyimpanan (Storage Device) yang merupakan media penyimpanan data secara tetap, misalnya harddisk dan floppy disk.
Perangkat input (input device), yaitu segala perangkat yang dapat “memasukkan” atau memberikan data ke komputer, misalnya mouse dan keyboard. Perangkat output (Output device), yaitu segala yang dapat “mengeluarkan” atau menerima data dari komputer, misalnya monitor dan printer.
Software merujuk pada program-program yang memerintahkan komputer untuk melakukan suatu tugas.

Perangkat keras (Hardware)


CPU (Central Processing Unit )
CPU ialah otak dari komputer yang berupa sebuah mikroprosesor yang mengatur dan mengolah segala informasi dan perintah (berupa kode-kode) yang digunakan komputer. Sebagai sebuah bagian yang sangat berperan pada komputer, CPU memiliki 3 fungsi utama yaitu
melaksanakan perintah-perintah yang diberikan oleh software.
melakukan perhitungan matematika dan logika.
CPU mempunyai dua bagian yang dibedakan berdasarkan fungsi operasionalnya, yaitu Arithmatical Logical Unit (ALU) yang berfungsi sebagai pusat pengolah data dan Control Unit (CU) yang berfungsi sebagai pengontrol kerja computer.


CPU terdiri dari beberapa bagian yaitu diantaranya
A. Casing.
Casing ialah pembungkus perangkas keras. Casing berfungsi untuk melindungi beberapa perangkat keras dari pengaruh luar. Casing terdiri dari 2 jenis, yaitu
Desktop. Casing jenis ini terdiri dari 2 macam yaitu slim dan standard.
Tower. Casing jenis ini terdiri dari 2 jenis yaitu: mini/middle dan full.B.

B. Motherboard.
Motherboard ialah sirkuit yang mengendalikan berbagai perangkat di dalam CPU. Motherboard berfungsi sebagai berikut :
mengatur lalu lintas data baik dari input device maupun output device.
Menjalankan berbagai perintah sesuai dengan program.
Melaksanakan perhitungan matematika.
Motherboard adalah tempat menempelnya berbagai perangkat seperti processor, memory, vga card, sound card dan sebagainya.

C.Microprocessor.
Komponen utama dalam sebuah motherboard ialah microprocessor yang berfungsi sebagai “otak” dari komputer. Semakin besar kapasitas kerja sebuah microprocessor, semakin cepat juga kemampuan kerja komputer tersebut.
D.Memory
Memory ialah perangkat yang berfungsi untuk mengolah data dan instruksi. Memory terdiri dari beberapa jenis, yaitu : Edoram,SD Ram(SDR), dan DDR Ram(DDR).
Memori adalah perangkat keras computer yang berfungsi untuk menyimpan informasi sebelum atau sesudah diproses oleh processor. Informasi dapat berbentuk perintah-perintah maupun data-data. Sebagai tempat penyimpanan, memory mempunyai ruang-ruang penyimpanan di mana masing-masing ruang penyimpanan mempunyai alamat sendiri yang berupa nomor-nomor yang menunjukkan lokasi tertentu di memori.
Memory komputer dibedakan menjadi 2 macam yaitu
Rom (Read Only Memory). Rom bersifat tetap, artinya komputer dapat membaca data pada Rom, tetapi komputer tidak dapat menulis atau menyimpan data pada Rom. Data yang ada di ROM telah direkam secara permanen oleh pabrik. Walaupun komputer dimatikan atau listrik mati secara tiba-tiba, data-data yang ada di Rom tidak akan hilang. Rom digunakan untuk menyimpan perintah dan data secara tetap.
Ram (Random Access Memory). Ketika menjalankan sebuah program, data yang diberikan ke komputer melalui keyboard tersimpan di dalam RAM ini secara temporer (tidak tetap), artinya walaupun data tersimpan, tetapi jika kita mematikan komputer, maka data yang tersimpan di RAM ini secara umum akan hilang.
Ram adalah memori yang berfungsi untuk menyimpan perintah dan data pada saat sebuah program dijalankan.

E.Soundcard.
Soundcard berfungsi untuk output suara menuju speaker.
F.VGA card
Vga Card berfungsi sebagai output gambar. Output dari vgacard akan menuju ke monitor, sehingga akan menghasilkan gambar baik berupa program atau film.






G. Modem
Modem ialah perangkat yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dalam jaringan internet. Modem terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1. Modem Internal
Jenis ini berbentuk Card tambahan yang dipasangkan pada motherboard computer di dalam casing CPU. Umumnya, modem internal lebih murah dibandingkan dengan eksternal.
2. Modem eksternal
Jenis ini dipasang di luar casing dan biasanya dihubungkan ke computer melalui konektor serial. Modem eksternal memiliki lampu-lampu indicator yang menunjukkan status komunikasi yang berjalan.
Modem dibadi menjadi 2 Tipe:
Modem biasa (menggunakan kabel)
Modem Wireless (tidak menggunakan kabel/menggunakan sinyal pemancar)

H. Power Supply
Power Supply ialah bagian yang mampu mengubah tegangan AC yang berasal dari jaringan listrik PLN menjadi tegangan listrik searah DC. Semakin besar kapasitas Power Supply semain baik kemampuan kerja komputer. Kapasitas power supply yang saat ini banyak digunakan dalam perangkat komputer berukuran 300-350 watt. Power Supply terdiri dari 2 jenis yaitu :
Power supply AT konektornya terdiri dari 12 pin. Power supply ini digunakan untuk casing jenis AT.
Power supply ATX konektornya terdiri dari 20 pin. Power supply ini digunakan untuk casing jenis ATX.
Perbedaannya ialah pada power supply AT shutdown program harus menekan tombol power, sedangkan pada casing ATX shutdown program akan mematikan komputer secara otomatis tanpa menekan tombol.